News

Article

DAFTAR SINI






Setelah Heboh Kasus Pencurian Data Cambridge Analytica dari Facebook dengan tujuan memenangkan pemilu di Amerika. Dari hasil beberapa liputan media besar internasional Tirto.id telah merangkumnya, tentang bagaimana cara data tersebut dicuri dan digunakan untuk tujuan politik tersebut.

Dan mulai per hari ini Google mengirimkan email massal kepada para penggunanya yang berisikan informasi "Important Updates About the General Data Protection Regulation (GDPR)".




Apa itu GDPR?
GDPR adalah Peraturan Perlindungan Data Umum Uni Eropa. Tujuannya adalah untuk "menyelaraskan undang-undang privasi data di seluruh Eropa, untuk melindungi dan memberdayakan semua privasi data penduduk Uni Eropa, dan untuk membentuk kembali cara organisasi di seluruh kawasan itu mendekati privasi data bagi penduduk Uni Eropa di mana pun mereka bekerja di dunia."

Siapa yang Ditanggung oleh GDPR?
Undang-undang ini berlaku untuk setiap organisasi yang melakukan bisnis di UE serta organisasi di luar UE yang mengumpulkan, memproses, atau menyimpan informasi tentang warga negara Uni Eropa serta non-warga negara ketika mereka tinggal di UE.

Perusahaan non-UE yang mempekerjakan warga Uni Eropa (terlepas dari lokasinya)
Perusahaan non-UE yang mengumpulkan, memproses, atau menyimpan data pada warga Uni Eropa dan / atau penduduk (bahkan, misalnya, alamat IP untuk satu orang)
Secara umum, merupakan kesalahan bagi organisasi untuk berasumsi bahwa mereka tidak terpengaruh karena mereka tidak memiliki kehadiran fisik di UE.

 Informasi Terkait:
Tes dan ukur, hal tersebut merupakan sebuah ketidakpastian yang harus dijalankan dalam semua lini bisnis, tak terkecuali dunia Digital Marketing, termasuk E-Commerce di dalamnya.

Bagi digitalpreneur dan pelaku digital marketing wajib mengetahui alat-alat pengukuran yang biasa digunakan dalam melakukan analisis data dari keseluruhan aktivitas yang terjadi pada web/aplikasinya, hal tersebut termasuk total pengunjung website, apa yang dilakukan pengunjung, dari mana datangnya pengunjung, apa alat yang digunakan pengunjung untuk mengakses website, dan masih banyak lagi parameter yang dapat dijadikan acuan untuk beberapa pengambilan keputusan kedepannya.

Sebagai seorang digital marketer setidaknya Anda harus memahami istilah-istilah pengukuran dalam dunia digital marketing, karena hampir keseluruhan tool's analisis dalam dunia digital marketing memiliki banyak kesamaan,

Langsung saja, berikut ini beberapa alat pengukuran yang digunakan banyak e-commerce besar di dunia maupun di Indonesia.
Catatan: urutan di bawah ini sama sekali tidak mengindikasikan tingkat terbaik atau terburuk, melainkan hanya untuk sususan acak semata
1.

Adobe Analytic merupakan salah satu platform yang kaya akan fitur, sepertinya alat ini memang ditujukan untuk bisnis. paket komplit dengan harga yang super mahal untuk star up.

Manfaat:
- Data pelaporan real-time
- Include analisis aplikasi mobile
- Kemampuan kustomisasi untuk pengaturan segmen dan lainnya
- Dapat melakukan analisis untuk video dan media sosial.


2. Google Analytics
Salah satu paket komplit dari Google untuk pelacakan dan pengukuran, banyak fitur yang sangat berguna dan cukup mudah digunakan. Namun dari pengalaman saya menggunakan alat ini, sering ada discrepancy (perbedaan) antara beberapa data pembanding.

Dan hal lain yang perlu diketahui teman-teman digital adalah, ternyata untuk e-commerce kelas besar Google merekomendasikan menggunakan layanan Google Analytic Premium, alias diharuskan membayar. Beruntungnya Saya pribadi pernah menggunakan Google Analytic Premium.

3. KissMetrics

Kissmetrics juga termasuk salah satu alat analisis yang populer dan banyak digunakan, digadang-gadang oleh beberapa kawan e-commerce salah satu alat analisis yang cukup komprehensif.

Masih ada beberapa alat analisis lainnya yang juga cukup populer, antara lain: RJMetrics, webtrends, piwik, RetentionGrid, Crazy Egg, dll

Alat analisis memang perlu diset-up sedemikian rupa agar sesuai dengan keinginan pengguna data. Jangan sampai alat analisis yang telah dibayar mahal hanya menghasilkan data sampah saja.

Google yang telah membuat aplikasi open source Android, dan Google pulalah yang akan bernyanyi "jadikan aku yang kedua..." yang menaungi beragam aplikasi Android melalui Google Playsore termasuk di dalamnya beragam aplikasi E-Commerce ada di bawah naungan Android market "walaupun kau takkan pernah kumiliki selamanya." (song: Astrid - Jadikan Aku Yang Kedua)

kantor google indonesia
Beragam aplikasi dari E-commerce atau Market Place besar di Indonesia telah mendominasi dan merubah cara orang dalam mencari produk yang dibutuhkan. Mereka kini tidak lagi pergi ke google terlebih dahulu, melainkan pengguna mencari di aplikasi e-commerce, kalau tidak ketemu barulah cari di Google.

Tulisan ini memang tanpa data yang pasti, hanya insting dan pengalaman yang dialami dan dirasakan saya pribadi, dimana saya mulai meniggalkan Google untuk mencari produk yang ingin saya beli. mesin pencari Google tetap saya gunakan sebagai kamus, mencari alamat, mencari artikel, mencari judul lagu, dan sebagainya.

Platform-platform e-commerce saat ini tetap berinvestasi dengan beriklan pada mesin pencari Google, namun tujuannya hanya untuk akuisisi pelanggan baru, atau mencari pengguna baru untuk aplikasi mereka. Karena memang tidak mungkin mereka membakar uang terus menerus dan melupakan tujuan utama dari sales Funnel (dikenal, dicari, dibeli, dibeli lagi, direkomendasikan ke orang lain).

Sebagai seorang digital marketer seperti saya ini, yang sudah mulai tidak muda lagi #hiks, tetap dipaksa harus kembali meng-oprek, dan terus belajar hal-hal baru terutama segala sesuatu yang diarakan ke Apps dan Mobile Site.

Sebut saja ia AMP (Accelerated Mobile Pages) dimana pada saat ini google ingin memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan kepada pengguna smartphone agar website yang diakses dapat dibuka lebih cepat dan dinamis, walau diakses dari tampilan mobile.

Ada pula Deep Linking, dimana pengguna mesin pencari atau dari digital channel marketing lainnya, yang tadinya dibawa kepada halaman website versi dekstop atau versi mobile. kini pengguna dapat dibawa langsung ke applikasi, atau mereka dipaksa harus download terlebih dahulu aplikasi tersebut, jika ingin mengakses konten yang mereka cari sebelumnya melalui mesin pencari.

Google memang sudah mengeluarkan google shopping untuk para pengiklan di Indonesia, namun memang belum terlihat dampaknya kepada kaum milenials yang lebih sering mencari kebutuhan di aplikasi e-commerce pilihan hatinya.

So, perkembangan dunia digital melaju super cepat, mau terus belajar dan memperbarui ilmu, atau pensiun saja biarkan dunia digital menjadi masa lalu, dan kembali ke desa/kampung atau berdagang di kota. #ihik.
Menjelang semester pertama di tahun 2017, menyambut bulan suci Ramadhan, sudah banyak sekali perubahan di dalam dunia digital marketing. kita-kita yang merasa sudah digerus umur harus tetap memahami pondasi utama tujuan dari aktivitas digital marketing, sehingga dengan lahirnya banyak channel. platform baru, beragam bentuk model penayangan iklan (banner, mesin pencari, pop up, video dll) kita masih tetap memiliki insting sebagai seorang digital marketer, channel mana yang dapat men-drive traffic berkualitas hingga dapat menghasilkan konversi (pendaftaran, penjualan, data pelanggan, dll).

Pada penghujung tahun lalu, pertanyaan dari para digital marketer Indonesia mungkin "Channel Digital Marketing Apa Yang Paling Efektif di Tahun 2017?" seiring berjalannya waktu, dan perkembangan pemasaran digital yang dipaksa harus melakukan A/B testing, pertanyaan selanjutnya adalah "Channel Digital Marketing Mana Yang Masih Efektif di Tahun 2017?".

Berapa Jumlalh Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2017? Ngapain Mereka di Internet?

Jika pertanyaan di atas dapat di jawab, nantinya kita dapat melakukan analisa lebih mendalam lagi, mengenai segmen, umur, jenis kelamin, strata sosial ekonomi, dll. Channel dapat dikatakan efektif jika user (pengguna) pada channel tersebut merupakan pasar yang sesuai dengan produk atau jasa yang kita tawarkan,


Dari hasil survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pengguna internet di Indonesia menyentuh angka 132 Juta atau menyentuh 50% dari total penduduk Indonesia dan Saya pribadi yakin angka ini akan terus berkembang dengan pesat, mengingat banyak orang tua yang penasaran dan ingin belajar berbagai platform komunikasi yang menggunakan internet (Whatsapp, Facebook, Instagram, Line, Path, dll).

Komposisi Pengguna Internet di Indonesia Berdasarkan Usia, APJII 2016

Komposisi Perilaku Pengguna Internet di Indonesia Berdasarkan Konten & Platform, APJII 2016
 Effektiveness Digital Marketing Channel Berbayar dan Organik
Sumber Data: smartinsights.com
Dari data-data yang telah dipaparkan di atas, sedikit banyak kita dapat mengambil kesimpulan. Digital Marketing Channel yang efektif dapat kita lihat dengan sedikit gambaran kasar dari data di atas. Namun, semua kembali lagi dari produk dan jasa yang akan di tawarkan dan pasar mana yang akan ditargetkan.

Ada tiga tujuan besar dari aktivitas pemasaran dan periklanan di internet, yaitu: awarness & keterlibatan pengguna, direct sales & lead generation atau kedua dari tujuan itu, menjangkau sebanyak pengguna dan menghasilkan konversi.

Bagi anda pelaku bisnis atau seorang digital marketing pastinya merasakan tantangan utama pelaku pemasaran digital di Indonesia adalah terbatasnya dana, kemampuan, serta adanya jurang pemisah dalam ketersediaan sumber daya, ada baiknya kita mecari sumber insight terpercaya dari beberapa publikasi di internet, atau dapatkan data tersebut, serta peramalan dan perencanaan aktivitas digital marketing dari Konsultan internet marketing di Indonesia. #KodeKeras.
"A Quick SEO Checklist for launching a New Website or Blog"
images: www.searchenginejournal.com
Measurement (pengukuran) merupakan sebuah hal yang penting dalam sebuah tujuan. Tentunya kita sangat ingin mengetahui sudah sampai mana atau seberapa dekat kita dengan tujuan yang ingin di capai.

Contohnya:
Saat membuat blog, Anda menargetkan untuk mendapatkan 10.000 pengunjung pada bulan pertama, gambaran besar dari lalu lintas pengunjung (visitor) mungkin telah didapatkan dari dashboard defautl bawaan dari content management sistem (CMS) yang digunakan. Namun, tentunya kita ingin mendapatkan informasi insight yang lebih mendalam untuk melakukan optimasi blog/website kita ke tahap selanjutnya agat lebih cepat mencapai goal prioritas kita.

Langkah Sederhana Atau Checklist Singkat Yang Dapat Dilakukan Saat Pertama Membuat Website/Blog

1. Siapkan Akun Google Analytics, tautkan (kaitkan) website Anda dengan akun Google analytics tersebut. Dapatkan insight: pengunjung, keyword (kata kunci), demografi, dan lain sebagainya.

2. Buat Robots.txt lakukan cek berulang untuk memfilter dan mencegah duplikat konten yang akan diindeks oleh google.

3. Set Up Google Webmaster Tools / Google Search Console, Dapatkan insight  informasi data yang lebih mendalam tools dari google tersebut.

Langkah selanjutnya setelah membuat blog dan website, Bersabarlah....
butuh kesabaran sekitar satu atau dua minggu untuk mendapatkan informasi yang cukup dibutuhkan yang selanjutnya akan digunakan dalam pengoptimalisasian website Anda.

Hal yang dipaparkan di atas merupakan dasar fundamental yang harus dilakukan seorang website optimizer, website analyzer, blogger, internet marketer.
"Compelling data. Big ideas. Creative juice. Put Google research and insight behind your thinking".

Fairmont Hotel Jakarta (13/02/17), ThinkPerformance With Google acara tahunan yang selalu digelar oleh raksasa mesin pencari dunia untuk mengukur kinerja/performance dari seluruh advertiser (pemasang iklan) di Google.

  1. Indonesia E-Commerce & Travel Insight
  2. Search Best Practices
  3. Display Best Practices
  4. Google Shopping Ads
  5. Hotel Price Ads
  6. Google Apps Solution for Install & Engagement
  7. YouTube for Performance
  8. Google Programmatic Solution
  9. Measurement and Attribution
Dari daftar sususan acara yang digelar pada acara tersebut terlihat ada produk baru yang akan diluncurkan di Indonesia, yaitu "Google Shopping Ads" Produk ini memang telah lama diluncurkan untuk negara lain, dan kini giliran Indonesia yang akan merasakan produk periklana terbaru dari Google ini.


Contoh tampilan iklan google shopping, terlihat seperti pada gambar di atas. Bagaimana tampil untuk Google Indonesia nantinya, apakah akan banyak perubahan dan update iklan terkini yang sesuai dengan segmen & demografi di Indonesia. 
Dari sisi pengguna tentunya iklan pop up dirasa sangat mengganggu. Bagaimana tidak, karena kita akan disibukkan dengan keharusan untuk menutup browser-browser yang otomatis terbuka dalam beberapa detik saja.

Namun dari sisi bisnis, kebutuhan akan pop up ini sangat dibutuhkan. Mulai dari kebutuhan mendeliver traffic (pengunjung) website, jadi seolah-olah website yang diiklankan dengan iklan pop up mendapatkan pengunjung banyak, walaupun pengunjungnya kemudian langsung menutup browser tersebut.

Dari sisi Marketing dan Periklanan, hal ini menjadi tantangan baru, bagaimana sebuah iklan yang tayang dalam waktu kurang dari satu detik atau kurang dapat terus dilihat oleh sipenerima iklan atau bahkan hingga Ia melakukan aktivitas lebih dari yang diinginkan oleh sang pengiklan (yang sebelumnya hanya mengharapkan hits ke web).

Ada 86400 Detik Dalam 1 Hari, Namun Anda Hanya Memiliki Waktu Tampilan Kurang Dari 1 detik dalam tampilang yang kemungkinan akan langsung di close.

Langkah perama yang harus dilakukan tentunya menyiapkan landing pages Halaman penawaran iklan yang akan muncul pada pop up nantinya. Apa saja konten yang harus dimuat dalam halaman tersebut?

Dalam Kitab Marketing Revolution Tung Desem Waringin ada tips bagaimana cara menjual roti dengan harga Rp. 300 juta atau lebih, dan menjadi rebutan orang-orang.

Irresistible Sensational Offer
Elemen dari Irresistible Sensational Offer adalah: Touchstone yang merupakan Kalimat atau pernyataan yang berisi sebanyak mungkin : a) Ini yang saya jual, b). Ini harganya, c) Kenapa anda harus percaya kepada saya serta d) Ini untungnya buat anda.

Ini adalah contoh-contoh dari The Greatest Touchstones sepanjang sejarah: Domino’s Pizza. The Touchstone : “Pizza hot and fresh to your door in 30 minutes… or less… or it’s free”. Yang kami jual adalah Pizza cepat.  Untungnya untuk anda segera dapat pizza ketika anda lapar atau gratis.  Anda harus percaya karena kalau lebih dari 30 menit anda dapat pizza gratis.  

Harga untuk memperkuat penawaran, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan: diantaranya adalah: 1) Keterbatasan, 2) Nilai tambah, 3) Risk reversal. contohnya:  Money Back Guarantee (MBG),  Installment payment/cicilan, The first one free (Free sample, Marketing ala narkoba),  Garansi Rusak. Ganti Baru,  Garansi Service Part, Pay for Result, Free support serta Try before you buy. 4)  Kemudahan dalam berbisnis, 5) Pricing Tactic. contohnya: Mahal dulu baru murah (Hukum perbandingan), Diskon; Rabat; Kupon serta 6) Rekomendasi
               
Formula Ajaibnya adalah: Perceived Value + Risk =  BIG SALES